Warung yang viral itu bernama Mie Danau Toba, berlokasi di Jalan Cibadak, Kota Bandung — kawasan yang dikenal sebagai area kuliner non-halal. Lokasi ini sudah terkenal sebagai tempat makan selama puluhan tahun dan ramai pelanggan.
Video tentang warung ini menjadi viral setelah diunggah oleh seorang kreator TikTok @mamakbandung_. Dalam video itu, terlihat para penjual menggunakan atribut muslim , seperti peci pada pria dan hijab pada wanita, saat sedang melayani pembeli. Hal ini memicu reaksi netizen karena terlihat tidak lazim menjual makanan yang jelas-jelas mengandung babi (non-halal) sambil memakai atribut keagamaan.
Banyak netizen khawatir bahwa penggunaan atribut Muslim oleh penjual bisa membingungkan masyarakat, terutama pelanggan Muslim, karena bisa membuat orang tidak sadar bahwa makanan yang dijual adalah non-halal. Banyak yang merasa penampilan seperti itu kurang tepat dan berpotensi menyesatkan.
Setelah kasus ini ramai dibicarakan, para penjual di warung tersebut dilaporkan tidak lagi mengenakan peci dan hijab saat berjualan. Sekarang mereka juga memasang stiker atau label “non-halal” di gerobak supaya jelas bahwa makanan yang dijual tidak halal.
Pemerintah Kota Bandung melalui Satpol PP bahkan memberi edukasi kepada pedagang di kawasan tersebut agar selalu mencantumkan label non-halal dengan jelas untuk menghindari kebingungan konsumen.
Intinya: yang membuat video ini viral bukan soal mie babinya sendiri (itu sudah lama ada dan laris), tetapi penampilan penjualnya yang memakai atribut Muslim saat menjual makanan non-halal — yang kemudian memicu perdebatan dan perubahan perilaku penjual agar lebih sensitif terhadap penanda makanan halal/non-halal.